Fakta Aneh Jerapah terunik di dunia terancam punah

Fakta Aneh Jerapah terunik di dunia terancam punah


Blogger Matoh - Jerapah terkenal karena bentuk lehernya yang panjang dan motif kulitnya yang bertotol.

Jerapah memiliki mata besar, lidah panjang, telinga yang cukup besar, dan ekor berjumbai.

Jerapah atau zarafah (nama ilmiah: Giraffa camelopardalis) adalah mamalia berkuku genap endemik Afrika dan merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat. Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 sampai 5,5 meter dan memiliki berat yang dapat mencapai 1.360 kilogram. Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan.

Jerapah berkerabat dengan rusa dan sapi tetapi dari suku yang berbeda, yaitu Giraffidae yang mencakup jerapah sendiri dan kerabat terdekatnya, okapi. Habitat aslinya mencakup area dari Chad sampai dengan Afrika Selatan

Nama spesiesnya camelopardalis diambil dari nama dalam latin, karena dianggap sebagai bastar unta (camel) dan macan tutul (leopard). Nama camelopardalis dipakai oleh Plinius senior dalam ensiklopedia yang ditulisnya. Nama ini juga dipakai sebagai nama salah satu rasi bintang. Nama "jerapah" sendiri dipinjam dari nama hewan ini dalam bahasa Arab (الزرافة, zirafah).

Berikut adalah fakta lain jerapah yang perlu Anda ketahui.

1. Jerapah adalah hewan darat tertinggi.

Tinggi jerapah bisa mencapai 6 m. Uniknya leher yang panjang sebenarnya hanya terdir dari 7 ruas tulang belakang (tulang leher).

Jumlah ruas tulang leher jerapah sebenarnya sama dengan mamalia lain hanya saja ukuran tiap ruasnya jauh lebih panjang.

2. Okapi adalah kerabat terdekat jerapah.

Jerapah termasuk dalam famili Giraffidae. Giraffidae pada gilirannya dibagi menjadi dua subkelompok, yang genus Giraffa dan genus Okapia.

Genus Giraffa terdiri dari satu spesies yaitu Giraffa Camelopardalis. Demikian pula, genus Okapia juga hanya terdiri dari satu spesies, Okapia johnstoni.

3. Jerapah lebih memilih habitat di mana terdapat banyak pohon akasia yang merupakan makanan mereka.

Jerapah lebih suka makan daun muda dan tunas tetapi bersedia pula makan rumput dan tumbuhan lainnya.

Makanan favorit mereka antara lain daun muda pohon akasia.

Dengan leher dan lidah yang panjang, jerapah tidak akan kesulitan menjangkau daun muda yang berada di pucuk pohon.

4. Jerapah terutama hidup di sub-Sahara Afrika.

Jerapah merupakan hewan asli Afrika dan dapat ditemukan dari Chad di Afrika Tengah hingga Afrika Selatan.

Mereka terutama hidup di daerah kering seperti padang sabana, padang rumput, dan hutan terbuka.

Jerapah tidak lagi bertahan di sebagian besar Afrika Barat kecuali sisa populasi kecil di Nigeria.

5. Jerapah memiliki tanduk pendek di kepala.

Baik jerapah jantan dan betina memiliki tanduk. Tanduk terbentuk dari tulang rawan yang telah berubah menjadi tulang.

Tanduk jerapah ditutupi oleh kulit dan bulu dan bisa digunakan untuk membedakan antara jerapah jantan dan betina.

Jerapah betina memiliki jumbai bulu di bagian atas tanduk sedangkan jantan tidak memilikinya.

6. Terdapat satu spesies jerapah dan banyak subspesies.

Para ahli belum sepakat mengenai jumlah subspesies jerapah.

Beberapa subspesies yang sudah diidentifikasi meliputi jerapah reticulated (G. c reticulata.), jerapah angola (G. c. Angolensis), jerapah masai(G. c. Tippelskirchi), jerapah rothschild (G. c. Rothschildi), jerapah Afrika Selatan (G. c. giraffa), jerapah Afrika Barat (G. c. peralta), jerapah thornicroft (G. c. thornicrofti), jerapah nubia (G. c. Camelopardalis) dan jerapah kordofan (G. c. antiquorum).

7. Jerapah putih sangat langka dan bukan merupakan albinino.

Pada tahun 1938, seekor jerapah berhasil difilmkan di Kenya yang hampir seluruhnya berwarna putih kecuali matanya yang gelap.

Jerapah putih memiliki pigmentasi, baik mata gelap atau pola bulu yang samar. Akibatnya, jerapah albino sejati belum pernah ditemukan.

8. Nenek moyang jerapah yang diketahui adalah Climacoceras.

Climacoceras tampak lebih mirip rusa dan memiliki tanduk seperti jerapah.

Climacoceras pertama kali diketahui muncul di awal jaman Miocene.

Pada pertengahan Miocene, kelompok lain jerapah juga berkembang termasuk Palaeotragus dan Samotherium.

Makhluk-makhluk ini masih memiliki leher agak pendek jika dibandingkan dengan jerapah masa kini.

9. Jerapah memiliki kaki depan lebih panjang dari kaki belakangnya.

Hal ini membuat bahu jerapah nampak lebih tinggi dari pinggul dan punggung mereka miring ke bawah seiring ke arah ekor.

10. Jantung jerapah beradaptasi khusus sehingga memungkinkannya memompa darah melalui leher panjang menuju kepala.

Jantung jerapah memiliki tugas berat memompa darah pada tekanan cukup tinggi sehingga dapat mengalirkan darah sampai ke otak.

Untuk melakukan hal ini, jantung jerapah berukuran besar hingga 10 kg sehingga menghasilkan dua kali tekanan darah lebih kuat dibandingkan mamalia besar lainnya.

11. Kebiasaan Kawin Aneh Jerapah

Jerapah jantan akan terus menyundul kandung kemih jerapah betina sampai dia buang air kecil. Kemudian, si jantan akan mengecap dan merasakan kencing si betina untuk mengecek apakah ia sedang berovulasi atau tidak. Kalau iya... Lanjut!

12. Populasi Menurun Drastis, Jerapah Terancam Punah dari Muka Bumi

Jerapah terancam punah dari muka bumi. Populasinya kini tinggal 90.000 di alam liar Afrika, merosot 40 persen dari populasi 15 tahun lalu sebanyak 150.000.

Populasi jerapah lebih sedikit dari gajah Afrika, hewan terancam punah yang mendapatkan perhatian lebih besar. Saat ini, populasi gajah Afrika sebanyak 500.000.

Ahli jerapah Dr Julian Fennessy mengatakan, "Semua orang berpikir jika mereka ada dimana-mana tapi kenyataannya tidak demikian. Jumlahnya terus menurun. Akan sangat menyedihkan hidup dunia tanpa jerapah."

Saat ini, jerapah sudah punah di 7 negara. Salah satu populasi yang terancam kini adalah Jerapah Rothchild yang hidup di Taman Nasional Murchison Falls, Uganda. Kelompok tersebut hanya beranggota dari 1000 jerapah.

Fennesy meluncurkan misi penyelamatan untuk memindahkan populasi Jerapah Uganda setelah mempelajari jika jumlah jerapah hanya tinggal sedikit yang tersisa.

Tim Konservasi berusaha membangun populasi baru dengan memindahkan 20 Jerapah ke tempat baru di seberang Sungai Nil. Tempat ini dianggap jauh lebih aman.

Saat ini hampir seluruh binatang hidup di sekitar Nil. Sementara pada saat yang sama, lebih dari 75 persen minyak tersimpan di bawah lahan itu dan eksplorasi kini sedang direncanakan.

"Jangan menyimpan semua telur dalam satu keranjang," kata Tom Okello, Kepala Taman Nasional Murchison Falls seperti dikutip Telegraph, 18 Juni 2016 lalu.

"Kita menyimpan sejumlah stok di luar area kaya minyak sehingga bila timbul dampak tak diinginkan akibat minyak, kita memiliki populasi lain di luar," imbuhnya.

Meski begitu bukan hal yang mudah menangkap jerapah liar. Ukuran besar membuat mereka susah ditenangkan. Apabila terlalu memaksa, mereka bisa terjatuh dan menderita karena luka yang fatal.

Pada saat yang sama, manusia yang menangkap jerapah juga bisa terancam bahaya. Seekor Jerapah dengan bobot lebih dari satu ton bisa memenggal leher seorang pria dengan sekali tendang.

Jerapak harus ditembak dengan obat penenang. Matanya harus ditutup sehingga bisa digiring dengan mudah ke trailer khusus sehingga bisa dibawa ke seberang sungai.

Tim hanya memiliki waktu 20 menit untuk semua proses tersebut. Tim harus menyadarkan kembali jerapah dengan obat tertentu. Bila tidak, jerapah beresiko mati.

Setiap jerapah akan dibekali kaliung khusus. Dengan kalung itu, peneliti bisa memantau gerak-gerik jerapah lewat satelit.

Sumber :
1. http://www.amazine.co/24071/10-fakta-dan-informasi-menarik-tentang-jerapah/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Jerapah
3. http://www.idntimes.com/mela/aneh-tapi-nyata-kamu-bakal-kaget-dengan-kebiasaan-kawin-23-hewan-ini
4. http://sains.kompas.com/read/2016/06/27/22130301/populasi.menurun.drastis.jerapah.terancam.punah.dari.muka.bumi

0 Response to "Fakta Aneh Jerapah terunik di dunia terancam punah"