Fakta Semburan aneh lumpur unik di dunia Bojonegoro

Fakta Semburan aneh lumpur unik di dunia Bojonegoro

Blogger Matoh - Semburan lumpur panas di area lereng Gunung Puru, Dusun Keramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga kini masih berlangsung, Selasa (31/5/2016).

Bahkan, volume titik semburan kian membesar Kepala Bidang Pengkajian Dan Laboratorium Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro Agus Susanto mengatakan, berdasarkan hasil pantauan yang dilakukann, satu titik semburan lumpur bisa mengeluarkan lebih dari 2 liter air bercampur lumpur tiap detiknya. Padahal sebelumnya, makasimal hanya mengeluarkan satu liter per detik. Hal tersebut bisa memicu tanah longsor di sekitar lokasi semburan lumpur.

Petugas dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat juga telah memasang papan peringatan agar para pengunjung berhati-hati dengan tidak mendekati titik semburan lumpur. Selain rawan longsor, udara yang keluar dari semburan lumpur juga mengandung sejumlah gas berbahaya, seperti H2S, CO2 dan SO2. Agar tidak meluber ke areal persawahan, lumpur panas bercampur air ini dibuatkan saluran dan di alirkan ke Sungai Keramatan. Akibatnya, air sungai yang awalnya jernih kini berubah menjadi keruh. Padahal air sungai tersebut dipakai irigasi bagi para petani di sejumlah desa di Kecamatan Gondang. Kepala Desa Jari Srihanto menjelaskan bahwa semburan lumpur muncul sejak 7 April.

 Sebelum semburan muncul, warga kerap merasakan getaran atau gempa berskala kecil. Sementara itu, pakar geologi dan tektonik Jatmika Setiawan mengatakan, semburan lumpur di Bojonegoro diprediksi akan berlangsung selama musim penghujan, karena berada di area yang dangkal. Dan jika musim kemarau, maka titik semburan hanya akan mengeluarkan gas.
Mendatangi semburan lumpur panas dari dalam perut bumi di Dusun Keramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro tidak mudah. Letaknya berada di balik bebukitan. Untuk sampai di lokasi semburan lumpur yang berbau belerang itu harus melewati pematang sawah, menyeberangi sungai dan naik bukit yang sudah gundul.

Jarak antara semburan lumpur dengan rumah warga sekitar 3 kilometer. Jalan menuju ke arah sumberan tidak bisa dilalui dengan naik kendaraan. Bebukitan yang mengelilingi titik semburan lumpur itu oleh warga setempat digunakan sebagai lahan pertanian untuk menanam jagung. Sedangkan di kaki bukit warga menanam padi. Pengairan di sana tidak sulit karena banyak terdapat sumber mata air yang mengalir di sungai.

Munculnya gejala alam tersebut kini masih diselidiki penyebabnya. Selain itu, kandungan lumpur yang keluar juga belum diketahui apakah berbahaya atau tidak. Pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten setempat masih melakukan uji laboratorium lumpur yang sekarang mulai meluber ke persawahan dan mencemari aliran sungai Kali Asin yang digunakan warga untuk mengaliri sawah.

Kali pertama warga setempat mengetahui semburan lumpur panas itu pada Kamis (7/4/2016) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Sebelum munculnya semburan lumpur warga sering merasakan adanya gempa (lindu). Hingga sebelum kemudian muncul semburan lumpur itu warga sekitar mengaku mendengar ledakan yang cukup keras terdengar hingga tiga kali.

Darim (60) Warga Desa Jari, Kecamatan Gondang, mengungkapkan, saat ini semburan lumpur panas itu semakin membesar. Titik semburan itu berada di lahan pertaniannya yang sekarang sedang ditanami padi. Tanaman padi yang terkena luberan lumpur saat ini mulai layu dan kering. Padahal buli padi sudah mulai terlihat. "Kalau seperti ini terus bisa gagal panen," ujarnya, Senin (12/4/2016)..

Darim menceritakan, sebelumnya sekitar dua tahun yang lalu di tanah miliknya itu pernah dibor oleh beberapa orang. Namun dia tidak mengetahui untuk apa. Setelah di bor, Darim menjelaskan, orang-orang yang mengaku dari Bandung itu kemudian mengambil tanah dari dasar bumi. Bekas pengeboran itu, kemudian lanjut dia, sekitar bulan Oktober 2015 keluar airnya.

"Keluar pertama itu airnya dingin, lalu panas," jelasnya.

Lokasi semburan panas itu berada diantara bebukitan. Diantaranya yang paling dekat Bukit Gas-gas, Bukit Nangka, Bukit Nggawah, dan Bukit pedhot. Di bukit Nggawah ini, kata dia, ada sumber gas yang tidak ada kehidupan di sekitarnya. "Hewan, tumbuhan di sekitar semburan gas di Bukit Nggawah ini tidak bisa tumbuh," ungkapnya.

Sementara, Kepala Desa Jari, Srihanto, membenarkan dengan adanya sumber gas yang muncul di bukit Nggawah itu. Sebelumnya, kata dia, memang sekitar tahun 2011 pernah ada proses seismik dari pihak Pertamina. Namun, lanjut dia, sejauh ini pihaknya mengaku tidak mengetahui proses setelah adanya seismik tersebut. "Sekitar tahun 2011 pernah ada seismik dari Pertamina," katanya.

Sebelumnya, semburan lumpur tersebut bisa mencapai ketinggian hingga 1,5 meter. Lumpur panas tersebut saat ini meluber ke sawah dan sungai. Saat ini lumpur tersebut sudah mulai mengalir di sungai. Menurut Srihanto, aliran sungai Kali Asin itu bermuara hingga Kali Pacal yang biasa digunakan untuk pengairan pertanian. "Di Jari ada sekitar 200 hektar lahan pertanian yang menggunakan pengairan dari sungai Kali Asin," terangnya.

Hasil pengecekan sementara yang dilakukan Dinas ESDM dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat menyebutkan, kandungan lumpur yang keluar tersebut terdeteksi H2S 1 ppm, HCN 5 ppm, NO 1 ppm, O2 : 20,9 %,  NH3 0 ppm. Kabid Pengkajian dan Laboratorium, Herry Susanto mengungkapkan, pihaknya sudah mengambil contoh lumpur yang keluar untuk diuji kandungannya.

"Kandungan airnya masih diuji di UPT Laboratorium BLH Mojokerto," ujarnya.

Semburan lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih menjadi tontonan warga yang datang dari daerah setempat maupun luar daerah, meskipun sudah ada peringatan tentang bahaya gas beracun.

Sekretaris Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Basuki, Sabtu, menjelaskan pengunjung yang datang ke lokasi semburan lumpur Jari, semakin meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Bahkan, pengunjungnya datang ke lokasi semburan lumpur dengan berombongan memanfaatkan kendaraan bermotor trail.

"Pagi tadi ada rombongan 25 pengendara trail yang menuju lokasi semburan lumpur Jari," jelas dia.

Menurut dia, garis batas polisi di lokasi semburan lumpur Jari, yang semula hanya berkisar 20 meter persegi, diperlebar menjadi sekitar 40 meter persegi, karena mempertimbangkan faktor keamanan pengunjung.

"Pengunjung tetap saja mendekat ke semburan lumpur. Tapi, tidak ada yang mengalami kejadian pingsan atau lainnya, meskipun dilaporkan ada gas beracunnya," tuturnya.

Di lokasi setempat, lanjut dia, belum dipasang tanda awas bahaya gas beracun dan tanah amblas, sesuai instruksi Bupati Bojonegoro Suyoto.

"Papan bahaya gas beracun belum dipasang," ucapnya.

Seorang anggota Karang Taruna Desa Jari, Kecamatan Gondang, Qodim, menjelaskan karang taruna mulai membuka parkir bagi pengunjung sehari setelah diketahui ada semburan lumpur pada 7 April.

Pengunjungnya, katanya, tidak hanya lokal, tapi juga luar daerah seperti Nganjuk, Lamongan dan Gresik.

"Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk lokasi, tapi ongkos parkir kendaraan roda dua Rp2.000," ucapnya.

Di lokasi parkir, karang taruna setempat juga menyediakan minuman, sebab pengunjung harus menempuh perjalanan mendaki dengan berjalan kaki, sejauh 1,5 kilometer dari lokasi parkir sampai di lokasi semburan lumpur.

"Sedikitnya jumlah kendaraan bermotor roda dua yang parkir rata-rata sekitar 150 kendaraan per hari, belum termasuk kendaraan roda empat," jelas dia.

Sesuai laporan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Bandung bahwa semburan lumpur di Jari, mengandung gas beracun Co2 sebesar 70 persen, H2S (Hidrogen Sulfida) 100 ppm, sedangkan ambang batas yang diperbolehkan 10 ppm.

Selain itu, juga terdeteksi gas So2 (sulfur) sebesar 20 ppm, sedangkan ambang batas yang diperbolehkan 4 ppm, juga ditemukan gas metana, dan hidrokarbon sebesar 14 "Lower Explosive Limit" (LEL).

Dari hasil pengukuran suhu di lokasi semburan mencapai 54 derajat celsius, yang disebabkan adanya letusan lumpur dari perut bumi.

Sumber :
1.http://news.okezone.com/read/2016/05/31/519/1402172/semburan-lumpur-panas-bojonegoro-kembali-membesar
                        2.http://beritajatim.com/peristiwa/263984/inilah_riwayat_semburan_lumpur_panas_bojonegoro.html
3.http://www.antaranews.com/berita/555674/semburan-lumpur-bojonegoro-jadi-tontonan-warga

0 Response to "Fakta Semburan aneh lumpur unik di dunia Bojonegoro"